Cmaentertainment.id – Kementerian Dalam Negeri mengungkapkan kecerdasan masyarakat dalam hal politik masih rendah karena masih banyak kepala daerah yang terpilih lagi meski kurang baik dalam mengatasi pandemi Covid-19 di daerahnya.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, Kemendagri, Bahtiar mengatakan, hal itu terjadi saat Pilkada 2020 pada masa pandemi Covid-19.
“Jadi ada daerah pada 2020 itu ketika kepala daerah incumbent itu tidak terlalu memperhatikan soal pandemi ini, itu tidak terpilih lagi, tapi tidak merata juga, di daerah lain itu tidak ada pengaruhnya, incumbent itu perhatikan pandemi atau tidak itu tetap terpilih lagi juga,” kata Bahtiar dalam diskusi HUT Populi Center ke-10, Senin (6/6/2022).
Dia menyebut, hal ini mengindikasikan bahwa tingkat kecerdasan para pemilih pemilu di Indonesia belum objektif pada kinerja para kepala daerah.
Baca Juga:
Penunjukan Perwira TNI-Polri jadi Pj Kepala Daerah Bau Konflik Kepentingan, ICW: Pintu Masuk Praktik Korupsi
“Tingkat kecerdasan, partisipasi, kedewasaan, atau pemahaman politik masyarakat kita itu tidak rata di seluruh daerah. Dia tidak memberi hukuman terhadap Bupati/Walikota/Gubernur yang incumbent yang tidak signifikan melakukan upaya penanganan pandemi Covid-19,” tegasnya.
Bahtiar berharap pada Pemilu 2024 nanti, masyarakat bisa menjadikan pandemi Covid-19 ini sebagai salah satu tolak ukur kinerja calon kepala daerah terhadap kesehatan warganya untuk calon tersebut terpilih lagi atau tidak.
“Pada 2024 ini pandemi relatif melandai, jangan-jangan juga masyarakat mulai lupa juga,” tutup Bahtiar.
#Kepala #Daerah #Terpilih #Lagi #Meski #Gagal #Urus #Pandemi #Kemendagri #Soroti #Kecerdasan #Masyarakat
Sumber : www.suara.com